Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Malam, dan Teman Rokok yang Setia

Siapa bilang rokok itu penyakit? Yang banyak bikin orang terkena kanker paru-paru itu bukan seberapa banyak yang kamu hisap, namun seberapa ceria kamu dalam hidupmu. Dan seberapa kreatif kamu menyiasati pikiranmu. Dalam tulisan ini aku tidak akan membahas tentang konspirasi bisnis rokok. Yang pasti, aku adalah perokok aktif dengan pengikut yang hanya sedikit. Karena salah satu paradigma mereka adalah rokok yang membahayakan kesehatan. Aku membela rokok, karena karena dia telah menemaniku setiap hari setiap malam. Selain rokok, terkadang pula ada kopi hitam pengusir kantuk. Udah deh, 2 hal itu yang gak bisa lepas dari pandangan malamku saat lembur. Biarin apa kata orang bahwa rokok itu penyakit. Biarin, apa kata orang kalo kopi itu gak bagus untuk kesehatan. Yang penting dinikmati aja lah, biar pikiran gak terlalu berat memikirkan hal-hal yang tak perlu.

Doakan Air Minum Kamu

Karena kurus, aku sering disuruh banyak-banyak minum air oleh ibukku. Hal ini sudah aku mengerti sejak dulu. Namun juga sering terlupakan hingga saat ini. Bahkan, bisa jadi dalam sehari, tenggorokan ini seringkali tidak basah oleh air putih. Aku memang tidak begitu perhatian tentang manfaat air minum. Yang pasti, air yang kuminum memang membuat badanku lebih baik dan segar. Tapi juga sering membuatku mual saat terlalu banyaknya air didalam perut. Yang disayangkan, tak jarang setiap kali minum, aku lakukan dengan tergesa-gesa. Padahal, setiap minum yang diawali dengan doa, tiap tegukkan terasa nikmat dan barokah. Dalam doa aku hanya berharap, semoga air ini bisa membuatku lebih tenang dan nyaman. Dispenser di ruangan belakang kantor kini menjadi jujugan pertama saat aku kehausan. Dulu, waktu punya botol tupperware dari mbak Retno, tasku tak pernah lepas dari air putih walaupun terkadang isi botol tersebut utuh hingga aku sampai rumah lagi. "Lho, Julian, dimana botol tupperware yang

Damai Yang Kukejar, Bukan Uang

Semakin menipisnya isi kantong membuatku bingung. Setiap hari terpikir bagaimana mencari biaya untuk kebutuhan sehari-hari yang kian mahal. Saku kanan, dan kiri, selalu aku gerilya dan siapa tahu ketemu uang recehan yang sekedar bisa membayar tukang parkir. Selain itu, kukurangi memiliki hutang kepada teman-teman. Terlalu malu dengan setiap bulan yang hanya dipandang gali lubang tutup lubang. Dan mau gimana lagi, itu yang sedang terjadi. Kini, sepeserpun mulai kurapikan. Walaupun sih biaya rokok bukan suatu hal yang bisa ditoleransi dalam situasi apapun. Termasuk biaya operasional laimnua seperti makan dan bensin. Pusing kepala ini. Namun, dengan berceritanya aku seperti ini, bukan berarti uang adalah segalanya. Kedamaian lebih berarti daripada itu. Hati tentram, bibir bisa tersenyum, dan masih mampu mendengarkan orang lain, itu hal luar biasa saat Tuhan berikan petunjuk kepadaku. Semua niat, aku upayakan agar dalam prosesnya pun ditempuh dengan cara baik dan luar biasa. Dan bagi teman

Garuda, bioskop 21. Tak Sesuai Harapan.

Ditanganku, ada dua tiket masuk bioskop 21 yang film nya sebentar lagi akan dimulai. Sembari menunggu pemutaran, kami berdua memesan dua minuman sama di foodcourt tak jauh disitu. Memang hari ini kalo kedua aku mengajaknya menonton bioskop. Dalam benakku hanyalah, membuatnya tersenyum dari sekian hari kemurungannya. Terlihat dan terasa. Makanya, aku berharap dengan memberikannya sedikit hiburan mungkin bisa sebentar melupakan semua keruwetan yang ia alami. "Film The Hobbit emang gak ada ya?". "Gak ada. Khan udah aku bilang tadi, bahkan aku sms ke kamu kalo daftar film nya cuman itu." Rencananya memang film The Hobbit yang menjadi pilihan kami berdua. Namun sehari sebelum kami berdua ke Bioskop 21, film itu belum ada. Berhubung dia ingin sekali menyegarkan pikiran, film apapun jadi. "Yang ada memang film Garuda. Aku ndiri gak tau gimana itu filmnya. Gimana?" "Terserah deh. Yang penting nonton". Saat jam pemutaran, hanya sedikit yang menonton. Aku

Aku dan Wanita, Itu Unik

Menghadapi seorang wanita bagi pria ternyata berat. Walaupun sejak dulu, banyak orang menyatakan bahwa seorang pria dibekali 9 logika dan 1 perasaan. Namun, hal ini menjadi keunikan sendiri dari sisi manusia sejak diciptakan. Terkadang, selain dijadikan sebagai seorang penakluk, pada akhirnya akan terjadi pula posisi tertaklukkan. Dan salah satunya jika membahas tentang hubungan antara pria dan wanita. Bagiku, dari sekian wanita yang pernah memiliki hubungan lebih dari sekedar teman, memiliki keunikan tersendiri. Dengan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Aku beranggapan, memang tidak ada makhluk yang sempurna. Hanya kita yang seharusnya berani mengubah paradigma bahwa kesempurnaan didapat saat kita menganggap ketidaksempurnaan sebagai hal yang sempurna. Karena sebuah perasaan, rasa kasihan, dan cinta, mampu menyisihkan logika. Bahkan sesekali, karena cinta dan benci, membuat orang terlihat gila. Namun itu semua nyata. Keindahan dunia memang terletak pada beragamnya sifat d