Dia berkeliling pelan diantara rak-rak dan etalase. Mata mungilnya melihat barisan teratas dari ribuan sepatu yang tertata rapi dan berpasangan. Sesekali, ia menggapai tanganku untuk diajak berkeliling lebih jauh di lautan fashion Malang Town Square. Betapa senang saat melihat raut mukanya yang ceria. Sepatu warna biru, iya, warna biru selalu menyita perhatian dia. Demi mendapatkan ukuran yang cocok, ia memasangkannya di kaki. Wanita ini hebat, bisik batinku. "Pilih aja salah satu yang kamu suka." "Nggak ah." "Kenapa?" "Gak apa-apa.", jawabnya sambil tersenyum . Rambut lurusnya seringkali membuat aku terpana. Terlebih saat tangan dia melingkapkannya ke telinga, aku melihat pipinya, pipi yang bikin jatuh hati 6 tahun lalu. Ia masih bersenang-senang dengan mainannya. Terpikir untuk memberinya kejutan dengan membelikan sepasang sepatu yang ia amati sejak tadi. Namun...hahaha, saya sadar siapa saya. "Ayo, lima menit lagi, filmnya akan diputar.&q